MBAY, MATAINDONESIA –
Progres pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) Waduk Lambo di Desa Labolewa, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berjalan. Hingga kini progres di lapangan terus mengalami peningkatan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan SNVT Pembangunan Bendungan II BWS NT II Ditjen SDA Kementerian PUPR, Yohanes Pabi mengatakan hal tersebut media ini beberapa waktu yang lalu
Ia mengatakan bahwa, progres pelaksanaan proyek pembangunan bendungan Mbay/Lambo per tanggal 16 November 2022 untuk paket satu yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya KSO Bumi Indah sebesar 6,20 persen dari target 8,80 persen.
“Untuk pekerjaan paket satu masih mengalami deviasi atau minus sebesar 2,60 persen,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pekerjaan ruang lingkup paket satu meliputi pekerjaan pembangunan/relokasi jalan, pekerjaan main dam dan pekerjaan fasilitas umum yang ada di lokasi proyek.
“Secara kumulatif, terjadinya keterlambatan tersebut diakibatkan sebagian lahan area konstruksi hingga saat ini masih dipagari oleh warga Suku Kawa khususnya sisi kanan bendungan,” jelasnya.
Ia mengaku, pemblokiran yang dilakukan karena kekecewaan akibat penundaan proses pembayaran untuk bidang tanah 196, 197, 198 dan 199 dimana pada nomor bidang tersebut merupakan area lahan yang sedang dikerjakan oleh kontraktor.
Sedangkan untuk paket dua yang dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya (Persero) dengan ruang lingkup item pekerjaan terowongan pengelak dan spillway/pelimpah dengan pencapaian progres 5,47 persen dari target rencana 9,05 persen atau mengalami deviasi minus 3,58 persen.
“Penundaan pembayaran dilakukan karena ada persyaratan administrasi pembayaran yang belum sesuai,” terangnya.
Ia menambahkan, saat ini persyaratan administrasi dari bidang-bidang tanah tersebut sudah lengkap dan diusulkan kembali oleh PPK Pengadaan Tanah BWS NT II ke LMAN.
“Mudah-mudahan secepatnya terealisasi pembayaran sehingga kami bisa mengejar keterlambatan tersebut,” pungkasnya.