KUPANG, MATAINDONESIA – Polemik yang diciptakan oleh mantan Dirut dan salah satu pemegang saham Seri B Bank NTT akhir-akhir ini, memicu beragam tanggapan dari masyarakat.
Berbagai respons dari masyarakat, dinilai bisa berakibat menurunnya trust atau kepercayaan publik terhadap bank kebanggaan masyarakat NTT itu.
Padahal, selama ini Bank NTT telah menjalankan fungsinya dengan baik, sebagai agent of development atau sebagai penggerak pembangunan di Provinsi NTT.
Sejumlah inovasi digitalisasi dan terobosan berupa Kredit Merdeka tanpa agunan yang digagas oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Harry Alexander Riwu Kaho sebagai PSP dan Direktur Utama Bank NTT sangat membantu masyarakat kecil. Banyak pelaku UMKM yang ada di desa-desa sangat terbantu, dengan program-program cedas Bank NTT tersebut.
Namun beberapa persoalan di internal Bank NTT kemudian dibesar-besarkan sehingga menuai sejumlah respons di kalangan masyarakat. Sebagian orang seperti lupa dengan apa yang sudah dilakukan oleh Bank NTT sejauh ini.
Karena itu, semua pihak baik internal maupun eksternal Bank NTT yang belum melakukan verifikasi informasi dari sumber yang berkompeten, diminta untuk berhenti berpolemik.
Pandangan ini disampaikan oleh tokoh muslim NTT Jamaludin Ahmad kepada KORANNTT.COM, Selasa 7 Februari 2023. Sebagai tokoh agama dan tokoh masyarakat, Jamaludin Ahmad mengaku sangat perihatin dengan silang pendapat dan diskursus soal Bank NTT di sejumlah media sosial.
“Sadar atau tidak, kita sedang menurunkan citra dan melemahkan citra Bank NTT di mata publik. Ini sesuatu yang kita sesalkan. Hal seperti ini tidak boleh terjadi. Karena itu secara internal, semangat karyawan Bank NTT tidak boleh turun. Sebaliknya, mereka harus lebih semangat dan lebih konsisten membangun Bank NTT untuk melayani lebih sungguh,” kata Jamaludin Ahmad.
Mantan Ketua Nadhatul Ulama (NU) Provinsi NTT 2 periode ini mengungkapkan, sebagai tokoh umat muslim, dirinya merasakan betul sentuhan-sentuhan yang diberikan oleh Bank NTT. Respons dan kepedulian Bank NTT terhadap umat begitu besar, ketika ada hajatan atau hari raya yang melibatkan banyak orang.
“Saya Ketua NU dari tahun 2011. Selama itu saya merasakan betul setiap kegiatan pasti Bank NTT hadir di situ. Kegiatan Buka Puasa bersama ada Bank NTT di situ. Ketika Idul Kurban Bank NTT memberikan bantuan Sapi, even-even Musda dan Rakerda NU Bank NTT selalu hadir,” tegasnya
“Bahkan Musda NU terakhir sebelum saya diganti Bank NTT hadir di situ, dan kita tidak bisa mengharapkan BRI atau Bank lainnya untuk hadir bersama kita. Bahkan dalam kegiatan MTQ di tingkat Kabupaten maupun Provinsi, Bank NTT senantiasa memberikan suport dan dukungan,” sambung Jamaludin Ahmad.
Wakil Ketua Umum MUI Provinsi NTT ini menjelaskan, salah satu karya Bank NTT yang terus dikenang adalah ikut mendukung kegiatan Pesparani Nasional II yang digelar di Kota Kupang. “Ketika panitia mengalami kesulitan dana, Bank NTT hadir dengan memberikan dukungan yang luar biasa guna menyukseskan kegiatan Pesparani Nasional. Saya kira, bukan hanya di kalangan muslim, tapi Bank NTT juga hadir di setiap kegiatan GMIT, PHDI, Keuskupan dan kegiatan-kegiatan kepemudaan di segmen keagamaan,” tegas Jamaludin Ahmad.
Ia menambahkan, terkait dengan pemberitaan minor soal Bank NTT, Jamaludin Ahmad meminta publik untuk menyerahkan hal tersebut kepada lembaga atau instansi yang lebih berwewenang mengurus persoalan tersebut. Lembaga-lembaga seperti OJK, Bank Indonesia maupun APH lebih berwewenang untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Biarkan mekanisme itu berjalan. Tidak bisa opini publik menghakimi seseorang secara sepihak. Kita tidak boleh menjustifikasi melebihi organisasi atau lembaga yang lebih berwewenang. Jangan memperkeruh suasana dengan komentar bahwa Bank NTT tidak benar. Setiap lembaga ada mekanisme dan aturan. Sehingga setiap persoalan akan diselesaikan sesuai aturan-aturan perbankan. Kita tidak boleh memaksa lembaga atau instansi untuk menyalahkan seseorang atau sebuah lembaga secara sepihak. Harus ada aturan,” pinta Jamaludin Ahmad.
Mantan Ketua Umum Pesparani Nasional II ini menyampaikan terima kasih kepada Bank NTT atas pelayanannya kepada masyarakat NTT. “Karena itu kita menyampaikan terima kasih kepada Bank NTT, dan Bank NTT tidak boleh surut atau kendor citranya,” pesan Jamaludin Ahmad.