ATAMBUA,MATAINDONESIA – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, Stefanus Donny Heatubun, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT, Japarmen Manalu, dan Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, pada Minggu (29/1) siang bertemu Uskup Atambua, Mgr Dominikus Saku, Pr. Pertemuan yang berlangsung di istana keuskupan Atambua ini berlangsung tak lama, hadir saat itu sejumlah tokoh seperti pimpinan bank, dan juga toko masyarakat lainnya.
Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan bahwa pertemuan tersebut membahas sejumlah materi penting, antara lain pemberdayaan ekonomi umat. Untuk diketahui, Atambua adalah sebuah kota perbatasan yang merupakan etalasi NKRI, karena berbatasan langsung dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
Tak hanya itu, pemerintah pusat sebentar lagi akan menerapkan zona perdagangan bebas antar kedua negara (free trade zone), dan untuk mematangkan rencana tersebut, sudah ada pembicaraan yang serius antara pemerintah kedua negara. Belum lama ini Bupati Belu, bersama delegasi dari KADIN NTT, mengadakan pertemuan di Atambua untuk rencana dimaksud.
Pembicaraan antara pimpinan BI, OJK dan Bank NTT itu pun meluas hingga ke adanya strategi kolaborasi antara lembaga perbankan dan jasa keuangan dengan lembaga agama, untuk pengendalian inflasi. Inflasi sudah menjadi sebuah isu besar yang harus segera ditangani. Dan, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian melainkan melibatkan banyak pihak. Dan, dalam pertemuan I I disimpulkan bahwa inflasi adalah bersama yang harus seegra dituntaskan. Untuk diketahui bahwa kunjungan para pimpinan lembaga keuangan ke Atambua dalam rangka pertemuan High Level Meeting (HLM) TP2DD serta sosialisasi dan penandatanganan MoU Siskeudes Online Terintegrasi Cash Manajemen Sistem Bank NTT.